Nama :Betta Rismalia Agustina Kelas :1KA05
Npm :10120237
Penjelasan Tentang KEBUDAYAAN atau BUDAYA Menurut Para Ahli Pakar .
Ada beberapa penjelasan budaya lainnya menurut para ahli .lima (5) yang akan saya jelaskan :
1. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, Budaya merupakan sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
2. Drs. Mohammad Hatta
Menurut Drs. Mohammad Hatta pengertian kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
3. Mangunsarkoro
Menurut Mangunsarkoro Kebudayaan adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
4. Sutan Takdir Alisyahbana
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir.
5. M. Harris
Kebudayaan adalah sebuah cara hidup yang mengandung nilai dari suatu bangsa atau peradaban.
Menurut pengertian saya dari ke 5 pakar ahli tersebut bahwasanya Kebudayaan atau sering di sebut dengan istilah Budaya adalah sebuah sistem gagasan, rasa, dan sebuah tindakan, ciptaan hidup dari suatu bangsa yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya yakni manifestasi dari cara berfikir hidup yang mengandung nilai dari suatu bangsa atau peradaban itu sendiri.
TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
Disusun oleh :
Betta Rismalia Agustina_10120237
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ilmu sosial dan budaya dasar ini dapat tersusun dengan baik. Makalah ini di buat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ilmu budaya dasar (IBD).
Kami sampaikan terimakasih kepada dosen dan semua pihak yang senantiasa membantu demi kelancaran makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat sederhana dan belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pihak manapun senantiasa akan kami terima untuk menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan. Semoga makalah ini mendapat perhatian dan bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umunya.
Depok, 13 Maret 2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan YME ciptaan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikanya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kegiatan-kegiatan yang sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Manusia memiliki kehidupan yang sangat rumit, mereka tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu mereka pasti memiliki hubungan dengan segala sesuatu di dalam ruang lingkup hidupnya, baik itu hubungan dengan sang pencipta, sesama manusia, lingkungan sekitarnya maupun dengan mahluk lain di alam ini. Semua aspek relasi hidup tersebut haruslah terpenuhi secara merata.
Tentunya manusia perlu beradaptasi dengan keadaan lingkungan hidup di sekitarnya karena itu merupakan tahap awal pembelajaran untuk dapat menjadi pribadi yang berkualitas. Dimulai dari pemahaman tentang norma dan nilai yang berlaku sampai kepada ilmu pengetahuan yang luas.
Sosialisasi antara sesama manusia yang berwawasan akan membentuk suatu kebudayaan. Kebudayaan tersebut akan menjadi suatu bukti perkembangan hidup manusia.
Manusia merupakan salah satu dari mahluk hidup yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup sekitarnya, baik secara vertikal (genetika,tradisi) maupun horizontal (geografik, fisik, dan social), setiap manusia memiliki banyak kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didapatkan dari lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
Manusia sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia
Dalam ilmu eksakta, Manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikal-partikel yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait saatu sama lain. Dan merupakan kumpulan dari energi (Ilmu Fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia.
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. Disebut juga homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan (ilmu politik). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya (ilmu filsafat).
2.2 Hakikat manusia
Hakikat manusia yang satu atau Universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing – masing zaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan – kesamaan, akan tetapi ketidak seragaman dengan yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan persamaan, tingkah laku dan kelakuan mereka.
2.3 Kebudayaan Bangsa Timur
Kebudayaan bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kebudayaan bangsa timur pada umumnya merupakan kebudayaan yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan masih memegang teguh budaya nenek moyang dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
2.4 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil dari buah budi (gagasan) manusia yang berupa cipta, rasa dan karsa baik yang kongkrit ataupun abstrak yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Yang dalam pengaplikasianya di lakukan dengan pola – pola perilaku, bahasa, organisasi sosial, religi, seni, dan lainnya yang telah menjadi kebiasaan yang turun temurun dari leluhur.
2.5 Unsur – unsur Kebudayaan
Suatu kebudayaan tidak akan pernah ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung terbentuknya suatu kebudayaan, sistem ini kemudian disebut sebagai unsur yang membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi dan lain lain. semua itu adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
- Bahasa, yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi.
- Sistem pengetahuan, yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu.
- Organisasi sosial, yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal.
- Sistem peralatan hidup dan tekhnologi, yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
- Kesenian, yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
- Sistem religi, yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib.
2.6 Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan .
2.7 Orientasi Nilai Budaya
Terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya :
- Hakikat hidup manusia.
- Hakikat karya manusia.
- Hakikat waktu manusia.
- Hakikat alam manusia.
- Hakikat hubungan manusia.
2.8 Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan merupakan perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Pendukung kebudayaan adalah manusia. Sebagai makhluk sosial manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain di masyarakat, hal ini akan menyebabkan kebudayaan pun berubah. Sehingga di masyarakat selain dikenal adanya dinamika kehidupan ada pula dinamika kebudayaan, artinya berubahnya kehidupan manusia akan menyebabkan berubahnya kebudayaan.
Berubahnya kebudayaan mengakibatkan unsur-unsur kebudayaan yang ada di masyarakat pun mengalami perubahan.Ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi ketidakserasian fungsi bagi kehidupan di masyarakat disebut perubahan kebudayaan. Perubahan yang dialami masyarakat dapat berupa perubahan menuju ke arah kemajuan (progressif) dan perubahan kemunduran (regressif). Perubahan maju mengarah menjadi lebih baik, lebih sempurna, dan lebih berdaya guna. Sedangkan perubahan mundur mengarah menjadi lebih jelek dan menjadi kurang efisien. Perubahan kebudayaan tampak lebih jelas pada masyarakat maju yang bersifat dinamis, sedang pada masyarakat primitif tidak begitu kelihatan karena sifatnya yang mengisolasi diri, konservatif, dan statis.
2.8 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan,
4) pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Referensi
Van Baal, J. (1987). Sejarah dan pertumbuhan teori antropologi budaya (hingga dekade 1970). Gramedia.
Maran, R. R. (2000). Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Rineka Cipta.
Daeng, H. (2000). Manusia, kebudayaan, dan lingkungan: tinjauan antropologis. Pustaka Pelajar.
Simanjuntak, B. A. (2010). Melayu pesisir dan Batak pegunungan: orientasi nilai budaya. Yayasan Obor Indonesia.
Ratna, N. K. (2011). Antropologi sastra: peranan unsur-unsur kebudayaan dalam proses kreatif. Pustaka Pelajar.
Sairin, S. (2002). Perubahan sosial masyarakat Indonesia: perspektif antropologi. Pustaka Pelajar.
Ilmu Budaya Dasar ,dan budaya indonesia.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/pengertian-budaya.html#1_Koentjaraningrat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar