Kamis, 24 Maret 2022

Contoh Perusahaan PT. Garuda Indonesia yang memakai penerapan Technology International Library (ITIL) & Information Technology Service Management (ITSM)

 
 
Nama: Betta Rismalia Agustina                                  Npm: 10120237
Kelas: 2KA07
 
 
 PT.Garuda Indonesia/Pesawat Garuda Indonesia
 
 Anak Perusahaan - Garuda Indonesia  

   Profil Tentang PT Garuda Indonesia Tbk 

      PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk ,adalah maskapai penerbangan nasional indonesia yang yang dimiliki oleh salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau disebut BUMN. Nama Garuda yang digunakan yang di ambil dari sebuah nama burung yang pernah ditunggangi oleh Dewa Wisnu dalam sebuah legenda pewayang. Garuda Indonesia  melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia. Garuda maskapai Indonesia terus melaksanakan program transformasi secara berkelanjutan.Kini sekarang Garuda Indonesia menjadi maskapai bintang lima, dengan berbagai pengakuan dan apresiasi berskala tinggi internasional.   

      Garuda Indonesia merupakan contoh dari perusahaan penerbangan dimana TI dan Internet diterapkan untuk meningkatkan daya saing, yang berarti meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Tidak dapat dipungkiri, berbagai aplikasi diterapkannya, terbukti mampu meningkatkan kinerja dan daya saingnya yaitu maskapai penerbangan nasional Indonesia. 
 
 
 
      Dan disini saya akan memulai sedikit menjelaskan tentang apa itu  :
  1. Penerapan Information Technology International Library (ITIL)
  2. penerapan Information Technology Service Management (ITSM) 
 
Whats the difference between ITSM and ITIL?
 
1.1 Penerapan Information Technology International Library (ITIL)
 Ada lima bagian yang biasa disebut sebagai siklus layanan ITIL diantaranya adalah sebagai berikut:
 
 1.    Service Strategy 
 
      ia menjelaskan atau mengisyaratkan di setiap sebuah organisasi harus memiliki setidaknya Strategi  pelayanan menjadi panduan di setiap aktifitas  ''service'' dalam organisasi.
      Garuda Indonesia Experience, konsep layanan baru yang menyajikan aspek-aspek terbaik Indonesia kepada para penumpang, mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan tersebut.
     Pertama kali diluncurkan pada tahun 2009, Garuda Indonesia Experience  mengandalkan keramahtamahan Indonesia ini sejalan dengan visi Garuda Indonesia, yakni perusahaan penerbangan yang handal, menawarkan layanan berkualitas untuk masyarakat dunia dengan menggunakan keramahtamahan Indonesia. Garuda Indonesia mengemban misinya khusus sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia, yang mempromosikan Indonesia kepada dunia dalam maupun dunia luar Indonesia.  
    Meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing , Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi utama, yaitu product feature  dengan Global Aliance SkyTeam.
 
       
  2.    Service Design   
  
       organisasi  merancang ekosistem / infrastruktur teknologi informasi memenuhi dan melayani para pemangku kepentingannya.
   Garuda Indonesia yang berkonsep layanan mengandalkan keramhtamahan Indonesia, diwujudkan dalam ikon-ikon yang mengandalkan panca indera, tercermin dari penggunaan bahan ornament khas Indonesia untuk interior pesawat, aroma wewangian bunga has Indonesia, music khas Indonesia, serta cita rasa makanan dan minuman khas Indonesia.
    Saat ini, Garuda Indonesia mengaplikasikan IT berbasis “cloud computing" pengelolaan menjadikan perusahaan lebih efisien namun berstandar global. Implementasi IT berbasis “cloud computing” ini merupakan bagian dari upaya perusahaan agar meningkatkan layanannya kepada para pengguna jasa.
    Cloud computing atau komputasi awan merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet yang mempunyai fungsi menjalankan program aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama. Melalui pemanfaatan IT berbasis “cloud computing”, Garuda Indonesia menjadi salah satu BUMN pertama di Indonesia yang memanfataakan teknologi ini.
 
 
  3.    Sevice Transition 
        
    Menggambarkan organisasi yang bertransformasi atau menjalankan perubahan menuju rancangan lingkungan pelayanan yang diinginkan. Tahapan transisi ini harus dikawal dengan sebaik mungkin agar lebih efektif dan tidak terjadi chaos.
    Garuda Indonesia melakukan revitalitasi armada yang bertujuan untuk memperbaharui asset laa dan menyesuaikan standar modern sebagai salah satu dasar untuk terus mengembangkan suatu modal dan memastikan pertumbuhan di industri penerbangan. 
   Pada saat bersamaan Garuda Indonesia juga akan menyederhanakan pesawat agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi biaya operasi. Begitu dengan dilakukannya pengembangan-pengembangan dibidang IT.
 

   4.    Service Operation
     
      pengelolaan pelayanan itu sendiri pada tahap operasionalnya. Di sinilah para pelanggan internal maupun eksternal atau (pemangku kepentingan) akan mendapatkan langsung manfaat dari keberadaan teknologi informasi dan komunikasi.
    Cloud computing yang diaplikasikan pada Garuda Indonesia ini memberikan keuntungan khususnya meningkatkan kapasitas penyimpanan data perusahaan tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya untuk investasi pembelian peralatan tambahan.
    Bekerja sama dengan beberapa perusahaan penyedia IT dunia lainnya, Garuda Indonesia  telah memanfaatkan layanan data on-cloud dalam berbagai aspek operasional perusahaan antara lain layanan Passenger Service System (PSS) khususnya reservasi, check-in, Garuda Miles (frequent flyer), keuangan, dan layanan penjadwalan dan rotasu seluruh pesawat dan awak pesawat Garuda Indonesia.
    Garuda Indonesia saat ini telah memiliki berbagai layanan transaksional digital berbasis e-commerce bagi pengguna jasa yang terdiri dari Garuda Online Sales (GOS), Online Sales Partnership (OSP) bersama online travel agency, Corporate Online System (COS) berbasis business to business (B2B), hingga mobile apps untuk layanan reservasi dan pembukuan lainnya.
 
   
   5.    Continual Service Improvement

    Mengingatkan perbaikan yang berkesinambung terus menerus dari masa ke masa. Hal ini tidak saja berarti bahwa organisasi yang bersangkutan senantiasa belajar dan selalu berkembang dari masa ke masa, namun mengandung makna bahwa organisasi selalu siap menghadapi berbagai perubahan karena dinamika global.
  Dalam upaya megatasi berbagai kondisi tersebut serta sebgai bagian dari program pengembangan perusahaan ke depan, program “Quic Wins” dilakukan melalui tiga strategi utama, sebagai berikut diantaranya adalah:
  • Peningkatan “Revenue Generator”, dimana seluruh potensi dapat meningkatkan revenue perusahaan akan dimaksimalkan.
  • Restrukturisasi “Cost Driver”, dimana Garuda Indonesia saja melakukan penataan dan rektrukturisasi biaya sehingga dapat dicapai efisiensi yang tinggi tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan.

  • Kegiatan “Reprofiling”, melalui berbagai langkah dan strategi menyangkut aspek keuangan, sehingga kondisi finansial perusahaan terjaga.   
 
Kesimpulannya :

    Menurut saya dari ke lima standar ITIL di atas dapat diketahui jika PT.Garuda Indonesia sudah memenuhi standar Information Technology International Library (ITIL). Bahkan Garuda Indonesia  selalu menerapkan konsep dan teknologi IT terbaru membuktikan dirinya dapat meningkatkan daya saing dengan perusahaan regional lainnya.
   Dan strategi yang digunakan oleh Garuda Indonesia sudah sangat bagus dan dapat bersaing dengan perusahaan penerbangan regional lainnya dan dapat mempromosikan kebudayaan serta keramahtamahan Indonesia pada dunia, pelayanan yang sudah terbukti dan fasilitas yang disajikan dengan nyaman dipastikan dapat meanambah minat masyarakat untuk menaiki maskapai yang telah menjadi maskapai bintang lima tersebut. Begitu banyak penghargaan yang diterima oleh Garuda Indonesia,  sehingga menjadikan Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik di Indonesia.



 1.2 Penerapan Information Technology Service Management (ITSM) 
 
     Aplikasi yang diterapkannya, salah satu nya ERP atau disebut dengan (Enterprise Resource Planning), mampu meningkatkan kinerja dan daya saing nya dibanding dengan maskapai lainnya.
    Garuda Indonesia bahkan menerapkan aplikasi proses pengadaan online berbasis elektronik atau sering disebut dengan (e-Procurement), dan IT Service Management. Selain itu, Garuda Indonesia juga melakukan lelang real-time online atau (e-Auction) pada akhir tahun 2006 dan mendapatkan penghargaan “E-Procurement & E-Auction Award” kategori ‘application of B2B’ dari Kementrian Negara yaitu BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
      Penerapan Teknologi Informasi, tidak hanya tergantung pada perangkat dan sistem yang telah diterapkan, melainkan bagaimana mengelolanya sehingga sesuai dengan tujuan pengharapan. Salah satunya adalah apa yang disebut dengan IT Service Management atau yang disebut juga dengan (ITSM). ITSM akan membantu perusahaan dalam mencapai tiga tujuan, yaitu sebagai berikukut diantaranya :
  • kemampuan agar mencapai kepuasan pelanggan
  • melebihi harapan pelanggan atau pelanggan sangat puas
  • dan menangani persepsi pelanggan
Begitu dengan halnya Garuda Indonesia yang menerapkan ITSM itu sendiri.

    ITSM  menganalogikan dengan berlangganan jasa layanan telephon atau hp jarak jauh (SLJJ) Itu menyangkut bagaimana cara agar supaya memberikan layanan TI yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan itu sendiri, yang akan digunakan untuk melayani pelanggan mereka dengan secara baik.
   Meski ada banyak piranti yang dapat digunakan untuk mendukung penerapan yakni ITSM tersebut, namun kalangan ahli dan praktisi TI lebih menyarankan untuk memperhatikan bagaimana membangun sebuah proses yang sangat tepat dan cepat selesai.
    Prosesnya sendiri harus dilihat dalam tiga aspek penting, yakni ada strategis, taktis dan operasional. Diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  • proses strategis menyangkut dalam pembuatan kebijakan dan prosedur, membentuk pengontrol arsitektur dan komite untuk membantu perusahaan meraih tujuan jangka panjang.
  • proses taktis adalah proses terkait dengan hantaran layanan yang sebenarnya atau juga (actual service delivery), termasuk service level management (SLA), yang menjadi salah satu kunci suatu ITSM yang baik. SLA menginginkan bahwa TI dapat memahami kebutuhan bisnis serta menyesuaikan tingkat layanan TI-nya dengan kebutuhan tersebut dan menggunakan ukuran-ukuran tertentu saja, termasuk ketersediaan, kapasitas dan biaya itu sendiri.
  • proses operasional mencakup fungsi pendukung yang dilakukan pada setiap harinya, seperti penanganan masalah sesaat atau (incident), penanganan masalah dan perubahan yang dilakukan. Penanganan sesaat, antara lain koordinasi, perbaikan pelayanan setelah terjadi adanya masalah. Sedangkan penanganan masalah itu sendiri adalah mencari akar penyebab dari masalah tersebut sekaligus memperbaikinya menjadi lebih baik kembali.
    Perusahaan dapat saja membangun infrastruktur untuk ketersediaan tingkat tinggi, tetapi akan lebih mahal dari apa yang akan dibutuhkan oleh bisnis. Service level management juga menyediakan panduan penanganan kapasitas sehingga perusahaan harus memastikan jumlah, waktu dan biaya yang ada di tempat secara tepat.


Kesimpulannya :
 
    Menurut saya Perusahaan Garuda Indonesia menjalani bidangnya dalam penerbangan, mereka meningkatkan layanan dan kenyamanan pada konsumen membuat E-ticket secara online dan membuat pelelangan kargo berbasis aplikasi yang bisa diakses konsumen seperti E-Procurement dan e-Auction, dan garuda menggunakan ITSM digunakan untuk tercapainya kenyamanan, kepuasan, loyalitas, dan melebihi ekspektasi konsumen, dan garuda menggunakan penerapan ITSM untuk menangani saran dan berharap konsumen untuk membuat Garuda Indonesia lebih baik dimasa depannya sehingga konsumen dapat percaya garuda indonesia adalah maskapai dapat percaya dalam penerbangan.
   Bukan hanya Garuda Indonesia, perusahaan-perusahaan lain juga menerapkan ITSM dan ITIL untuk menarik rasa percayanya karena di era sekarang ini kepercayaan konsumen adalah poin penting pada suatu perusahaan dan kenyamanan kepada konsumen, membuat perusahaan-perusahaan itu sendiri memiliki daya saing, dan rasa tanggung jawab yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain yang bidangnya sama.
 
 
 
 
 
 
  https://bettaagustina.blogspot.com/2022/03/contoh-perusahaan-pt-garuda-indonesia.html
 
 
 
 
 
 
 Sumber Referensi:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
     
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Michael Victor panduwinata

Rabu, 03 Januari 2024 Artikel tentang Perilaku ibu hamil dalam pencegahan hyperemesis gravidarum.     Hyperemesis gravidarum adalah kondisi ...