Nama: Betta Rismalia Agustina Npm: 10120237
Kelas: 2KA07
PT.Garuda Indonesia/Pesawat Garuda Indonesia
Profil Tentang PT Garuda Indonesia Tbk
PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk ,adalah maskapai penerbangan nasional indonesia yang yang dimiliki oleh salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau disebut BUMN. Nama Garuda yang digunakan yang di ambil dari sebuah nama burung yang pernah ditunggangi oleh Dewa Wisnu dalam sebuah legenda pewayang. Garuda Indonesia melalui konsep “Garuda
Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan
budaya Indonesia. Garuda maskapai Indonesia terus melaksanakan program
transformasi secara berkelanjutan.Kini sekarang Garuda Indonesia
menjadi maskapai bintang lima, dengan berbagai pengakuan dan apresiasi
berskala tinggi internasional.
Garuda Indonesia merupakan contoh dari perusahaan penerbangan
dimana TI dan Internet diterapkan untuk meningkatkan daya saing, yang
berarti meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Tidak dapat
dipungkiri, berbagai aplikasi diterapkannya, terbukti mampu
meningkatkan kinerja dan daya saingnya yaitu maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Dan disini saya akan memulai sedikit menjelaskan tentang apa itu :
Penerapan Information Technology International Library (ITIL)
- penerapan Information Technology Service Management (ITSM)
1.1 Penerapan Information Technology International Library (ITIL)
Ada lima bagian yang biasa disebut sebagai siklus layanan ITIL diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Service Strategy
ia menjelaskan atau mengisyaratkan di setiap sebuah organisasi harus memiliki setidaknya Strategi pelayanan menjadi panduan di setiap aktifitas ''service'' dalam organisasi.
Garuda Indonesia Experience, konsep layanan baru yang menyajikan
aspek-aspek terbaik Indonesia kepada para penumpang, mulai dari
saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan tersebut.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 2009, Garuda Indonesia
Experience mengandalkan keramahtamahan Indonesia ini sejalan dengan
visi Garuda Indonesia, yakni perusahaan penerbangan yang handal,
menawarkan layanan berkualitas untuk masyarakat dunia dengan menggunakan
keramahtamahan Indonesia. Garuda Indonesia mengemban misinya khusus sebagai
perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia, yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia dalam maupun dunia luar Indonesia.
Meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing , Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi
utama, yaitu product feature dengan Global
Aliance SkyTeam.
2. Service Design
organisasi merancang ekosistem / infrastruktur teknologi informasi memenuhi dan melayani para pemangku kepentingannya.
Garuda Indonesia yang berkonsep layanan mengandalkan
keramhtamahan Indonesia, diwujudkan dalam ikon-ikon yang mengandalkan
panca indera, tercermin dari penggunaan bahan ornament khas
Indonesia untuk interior pesawat, aroma wewangian bunga has Indonesia,
music khas Indonesia, serta cita rasa makanan dan minuman khas
Indonesia.
Saat ini, Garuda Indonesia mengaplikasikan IT berbasis “cloud
computing" pengelolaan menjadikan perusahaan lebih efisien namun berstandar global. Implementasi
IT berbasis “cloud computing” ini merupakan bagian dari upaya perusahaan agar meningkatkan layanannya kepada para pengguna jasa.
Cloud computing atau komputasi awan merupakan gabungan pemanfaatan
teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis
internet yang mempunyai fungsi menjalankan program aplikasi
melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama. Melalui
pemanfaatan IT berbasis “cloud computing”, Garuda Indonesia
menjadi salah satu BUMN pertama di Indonesia yang memanfataakan
teknologi ini.
3. Sevice Transition
Menggambarkan organisasi
yang bertransformasi atau menjalankan perubahan menuju rancangan lingkungan
pelayanan yang diinginkan. Tahapan transisi ini harus dikawal dengan
sebaik mungkin agar lebih efektif dan tidak terjadi chaos.
Garuda Indonesia melakukan revitalitasi armada yang bertujuan
untuk memperbaharui asset laa dan menyesuaikan standar modern
sebagai salah satu dasar untuk terus mengembangkan suatu modal dan memastikan
pertumbuhan di industri penerbangan.
Pada saat bersamaan Garuda
Indonesia juga akan menyederhanakan pesawat agar dapat meningkatkan
kualitas pelayanan dan efisiensi biaya operasi. Begitu dengan
dilakukannya pengembangan-pengembangan dibidang IT.
4. Service Operation
pengelolaan
pelayanan itu sendiri pada tahap operasionalnya. Di sinilah para
pelanggan internal maupun eksternal atau (pemangku kepentingan) akan
mendapatkan langsung manfaat dari keberadaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Cloud computing yang diaplikasikan pada Garuda Indonesia ini
memberikan keuntungan khususnya meningkatkan kapasitas penyimpanan data
perusahaan tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya untuk investasi
pembelian peralatan tambahan.
Bekerja sama dengan beberapa perusahaan penyedia IT dunia lainnya,
Garuda Indonesia telah memanfaatkan layanan data on-cloud dalam
berbagai aspek operasional perusahaan antara lain layanan Passenger
Service System (PSS) khususnya reservasi, check-in, Garuda Miles
(frequent flyer), keuangan, dan layanan penjadwalan dan rotasu seluruh
pesawat dan awak pesawat Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia saat ini telah memiliki berbagai layanan
transaksional digital berbasis e-commerce bagi pengguna jasa yang
terdiri dari Garuda Online Sales (GOS), Online Sales Partnership (OSP)
bersama online travel agency, Corporate Online System (COS) berbasis
business to business (B2B), hingga mobile apps untuk layanan reservasi
dan pembukuan lainnya.
5. Continual Service Improvement
Mengingatkan perbaikan yang berkesinambung terus
menerus dari masa ke masa. Hal ini tidak saja berarti bahwa organisasi
yang bersangkutan senantiasa belajar dan selalu berkembang dari masa ke
masa, namun mengandung makna bahwa organisasi selalu siap menghadapi
berbagai perubahan karena dinamika global.
Dalam upaya megatasi berbagai kondisi tersebut
serta sebgai bagian dari program pengembangan perusahaan ke depan,
program “Quic Wins” dilakukan melalui tiga strategi utama, sebagai
berikut diantaranya adalah:
- Peningkatan “Revenue Generator”, dimana seluruh potensi dapat meningkatkan revenue perusahaan akan dimaksimalkan.
- Restrukturisasi “Cost Driver”, dimana Garuda Indonesia saja melakukan penataan dan rektrukturisasi biaya sehingga dapat dicapai
efisiensi yang tinggi tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang
diberikan.
- Kegiatan “Reprofiling”, melalui berbagai langkah dan strategi
menyangkut aspek keuangan, sehingga kondisi finansial perusahaan
terjaga.
Kesimpulannya :
Menurut saya dari ke lima standar ITIL di atas dapat diketahui jika PT.Garuda Indonesia
sudah memenuhi standar Information Technology International
Library (ITIL). Bahkan Garuda Indonesia selalu menerapkan konsep dan
teknologi IT terbaru membuktikan dirinya dapat meningkatkan daya saing
dengan perusahaan regional lainnya.
Dan strategi yang digunakan
oleh Garuda Indonesia sudah sangat bagus dan dapat bersaing dengan
perusahaan penerbangan regional lainnya dan dapat mempromosikan
kebudayaan serta keramahtamahan Indonesia pada dunia, pelayanan yang
sudah terbukti dan fasilitas yang disajikan dengan nyaman dipastikan
dapat meanambah minat masyarakat untuk menaiki maskapai yang telah
menjadi maskapai bintang lima tersebut. Begitu banyak penghargaan
yang diterima oleh Garuda Indonesia, sehingga menjadikan Garuda
Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik di Indonesia.
1.2 Penerapan Information Technology Service Management (ITSM)
Aplikasi yang
diterapkannya, salah satu nya ERP atau disebut dengan (Enterprise Resource Planning), mampu meningkatkan kinerja
dan daya saing nya dibanding dengan maskapai lainnya.
Garuda Indonesia bahkan menerapkan aplikasi proses pengadaan online berbasis elektronik atau sering disebut dengan (e-Procurement), dan IT
Service Management. Selain itu, Garuda Indonesia juga melakukan lelang real-time online atau
(e-Auction) pada akhir tahun 2006 dan mendapatkan penghargaan “E-Procurement & E-Auction Award” kategori ‘application of B2B’ dari Kementrian Negara
yaitu BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Penerapan Teknologi Informasi, tidak hanya
tergantung pada perangkat dan sistem yang telah diterapkan, melainkan
bagaimana mengelolanya sehingga sesuai dengan tujuan pengharapan. Salah
satunya adalah apa yang disebut dengan IT Service Management atau yang disebut juga dengan (ITSM). ITSM akan
membantu perusahaan dalam mencapai tiga tujuan, yaitu sebagai berikukut diantaranya :
- kemampuan
agar mencapai kepuasan pelanggan
- melebihi harapan pelanggan atau pelanggan sangat puas
- dan menangani persepsi
pelanggan
Begitu dengan halnya Garuda Indonesia yang menerapkan ITSM itu sendiri.
ITSM menganalogikan dengan berlangganan jasa layanan telephon atau hp jarak
jauh (SLJJ) Itu menyangkut bagaimana cara agar supaya memberikan
layanan TI yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan itu sendiri, yang akan digunakan
untuk melayani pelanggan mereka dengan secara baik.
Meski ada banyak piranti yang dapat digunakan
untuk mendukung penerapan yakni ITSM tersebut, namun kalangan ahli dan praktisi TI lebih
menyarankan untuk memperhatikan bagaimana membangun sebuah proses yang sangat tepat dan cepat selesai.
Prosesnya sendiri harus dilihat dalam tiga aspek
penting, yakni ada strategis, taktis dan operasional. Diantaranya adalah sebagai berikut ini:
- proses strategis menyangkut dalam pembuatan kebijakan
dan prosedur, membentuk pengontrol arsitektur dan komite untuk membantu
perusahaan meraih tujuan jangka panjang.
- proses taktis adalah proses terkait dengan
hantaran layanan yang sebenarnya atau juga (actual service delivery), termasuk service level
management (SLA), yang menjadi salah satu kunci suatu ITSM yang baik. SLA
menginginkan bahwa TI dapat memahami kebutuhan bisnis serta menyesuaikan tingkat
layanan TI-nya dengan kebutuhan tersebut dan menggunakan ukuran-ukuran
tertentu saja, termasuk ketersediaan, kapasitas dan biaya itu sendiri.
- proses operasional mencakup fungsi pendukung
yang dilakukan pada setiap harinya, seperti penanganan masalah sesaat atau (incident),
penanganan masalah dan perubahan yang dilakukan. Penanganan sesaat, antara lain
koordinasi, perbaikan pelayanan setelah terjadi adanya masalah. Sedangkan penanganan
masalah itu sendiri adalah mencari akar penyebab dari masalah tersebut sekaligus memperbaikinya menjadi lebih baik kembali.
Perusahaan dapat saja membangun infrastruktur
untuk ketersediaan tingkat tinggi, tetapi akan lebih mahal dari apa
yang akan dibutuhkan oleh bisnis. Service level management juga menyediakan panduan penanganan kapasitas sehingga perusahaan harus memastikan jumlah, waktu dan biaya yang ada di tempat secara tepat.
Kesimpulannya :
Menurut saya Perusahaan Garuda Indonesia menjalani bidangnya dalam penerbangan,
mereka meningkatkan layanan dan kenyamanan pada konsumen membuat E-ticket secara online dan membuat pelelangan kargo berbasis
aplikasi yang bisa diakses konsumen seperti E-Procurement dan e-Auction,
dan garuda menggunakan ITSM digunakan untuk tercapainya
kenyamanan, kepuasan, loyalitas, dan melebihi ekspektasi konsumen, dan
garuda menggunakan penerapan ITSM untuk menangani saran dan berharap konsumen untuk membuat Garuda Indonesia lebih baik dimasa depannya
sehingga konsumen dapat percaya garuda indonesia adalah maskapai dapat percaya dalam penerbangan.
Bukan hanya Garuda Indonesia, perusahaan-perusahaan lain juga menerapkan
ITSM dan ITIL untuk menarik rasa percayanya karena di era sekarang ini
kepercayaan konsumen adalah poin penting pada suatu perusahaan dan
kenyamanan kepada konsumen, membuat perusahaan-perusahaan itu
sendiri memiliki daya saing, dan rasa tanggung jawab yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan lain yang bidangnya sama.
https://bettaagustina.blogspot.com/2022/03/contoh-perusahaan-pt-garuda-indonesia.html
Sumber Referensi:
lily.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48490/materiMinggu1.pptx